Friday, March 24, 2017

Benarkah Bra Memicu Resiko Kanker Payudara?

Bra wanita dan Kanker Payudara merupakan dua hal yang sering kali diduga memiliki keterikatan yang kuat. Bra sendiri merupakan alat untuk menopang payudara wanita yang berfungsi untuk mengencangkan dan membentuk payudara wanita. Semakin hari, semakin banyak pembicaraan mengenai penggunaan bra yang memicu resiko kanker payudara pada wanita. Lantas, benarkah dua hal tersebut memiliki keterkaitan?


Menurut dr. Saptadi Setia Basuki Sp.B Onk, kanker payudara merupakan pembunuh nomor satu wanita di Indonesia, hingga posisi kanker payudara menempati posisi lebih tinggi dibandingkan dengan kanker serviks yang kerap menyerang wanita. Meskipun menurut beliau, belum dapat diketahui berapa jumlah pasti kematian yang disebabkan oleh kanker payudara. Kanker payudara kerap kali menyerang kaum hawa. Menurut dokter di RSPAD Gato t Soebroto ini, kanker payudara disebabkan oleh hormon esterogen yang akan membentuk ikatan dengan sel kanker yang terdapat didalam tubuh.

Menurut penelitian lain, penggunaan bra yang ketat dapat meningkatkan prolaktin dalam tubuh. Meningkatnya prolaktin ini, dapat menghambat sirkulasi kelenjar getah bening dalam tubuh. Hal tersebut membuat limfatik dan peredaran darah yang bertugas untuk memberikan nutrisi dan membunuh toxin- toxin dalam tubuh tidak dapat berkerja dengan sesuai porsinya. Kurangnya nutrisi dapat menyebabkan menumpuknya toxin dalam tubuh yang mengarah pada perkembangan sel- sel kanker pada payudara. Ada pula penelitian lain yang menunjukkan pengunaan bra yang terlalu ketat dapat berdampak negatif pada sistem saraf payudara.

Selama 30 tahun melakukan riset dibidang kanker, Loise Brinton sebagai Kepala Bagian Epodemiologi Reproduktif dan Hormonal National Cancer Institute menyatakan bahwa hal paling umum terjadinya kanker payudara dalah kadar hormon end ogen yang dimiliki individu tersebut.

Hal tersebut didukung oleh penelitian terbaru, yang menyatakan bahwa tidak ada keterkaitan antara penggunaan bra wanita dan kanker payudara. Pada penelitian ini, melibatkan 1044 wanita pasca menopause yang telah didiagnosa mengidap kanker payudara dan dibandingkan dengan 469 wanita pasca menopause yang tidak terdiagnosa memiliki penyakit kanker payudara. Penelitian ini dilakukan dengan cara menanyai kebiasaan menggunakan bra dan riwayat kanker yang dimiliki keluarga mereka. Dari penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa menggunakan bra tidak memicu resiko terjadinya kanker payudara pada wanita. Jangka waktu penggunaan bra juga tidak memicu resiko terjadinya kanker payudara pada wanita, termasuk penggunaan bra yang memiliki kawat.

So, jangan terlalu khawatir untuk menggunakan bra, tapi ada baiknya kita juga membiarkan payudara kita untuk beristirahat sejenak tanpa bra. N amun, seperti pepatah yang mengaatakan lebih baik mencegah daripada mengobati sebaiknya kita sebagai wanita lebih mewanti- wanti diri kita sendiri agar terhindar dari penyakit yang menjadi momok bagi setiap wanita ini.